



Bab 8: Akuntansi Perusahaan Jasa
-
Karakteristik Perusahaan Jasa
Pengertian
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan berbagai pelayanan atau memproduksi produk yang tidak berwujud dengan tujuan mencari laba.
Perusahaan jasa dapat bergerak dalam berbagai bidang usaha jasa, antara lain :
-
Transportasi, meliputi perusahaan bus kota, taksi dan angkutan kota / desa.
-
Reparasi dan pemeliharaan, meliputi bengkel, cuci mobil dan cleaning service.
-
Komunikasi, meliputi telepon, radio dan TV, serta penerbitan surat kabar dan majalah.
-
Tempat tinggal, meliputi mess, hotel dan penginapan.
-
keahlian perseorangan, meliputi salon kecantikan, tukang jahit dan foto studio.
-
Hiburan, meliputi bioskop dan tempat rekreasi.
-
Profesi, meliputi akuntan, pengacara, rumah bersalin dan notaris.
Transaksi perusahaan jasa
Semua perusahaan pada dasarnya menjalankan proses akuntansi yang sama. Hal yang membedakan setiap perusahaan tersebut ialah jenis perusahaannya. Alasannya, setiap perusahaan mempunyai kegiatan yang berbeda-beda.
-
Sumber Pencatatan
Di dalam akuntansi, bukti transaksi merupakan dokumen sumber dan syarat mutlak dalam melakukan pencatatan transaksi ke dalam jurnal. Kegunaan utama dari bukti transaksi adalah sebagai bukti tertulis dan juga merupakan pertanggungjawaban atas pelaksanaan suatu transaksi. Jika suatu pencatatan tidak didukung dengan bukti tertulis yang sah dan kuat, maka kebenaran atas transaksi tersebut diragukan.
Akuntansi perusahaan dinyatakan baik apabila semua bukti pendukung pencatatannya memadai dan pencatatan dilakukan sebagaimana mestinya. Bukti-bukti transaksi harus disimpan dengan baik di dalam almari arsip agar memudahkan pencariaannya kembali. Untuk memudahkan pencariannya, arsip tersebut disimpan dengan berbagai cara antara lain :
-
Menurut urutan tanggalnya (kronologis)
-
Menurut urutan nomornya.
Dalam tahap pencatatan, dokumen sumber (bukti transaksi) ditinjau dari segi si pembuatnya dapat dibedakan menjadi :
-
Bukti intern : bukti (dokumen) yang dibuat atau dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri.
-
Bukti ekstern : bukti (dokumen) yang dibuat atau dikeluarkan oleh pihak di luar perusahaan.
Macam-macam Sumber Pencatatan
-
Macam-macam bukti transaksi
-
-
Adalah surat bukti telah membayar suatu jumlah uang tertentu. Surat ini dibuat dan ditandatangani oleh pihak yang menerima uang dan diberikan kepada pihak yang melakukan pembayaran tersebut.
Faktur (Invoice)
Adalah penghitungan penjualan dengan pembayaran kemudian, yang disampaikan oleh penjual kepada pembeli.
Faktur yang diberikan kepada pihak pembeli disebut faktur penjualan, sedangkan faktur yang diterima pembeli dari pihak penjual disebut faktur pembelian.
Cek (Cheque)
Adalah surat perintah kepada bank untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada orang yang namanya disebutkan dalam surat cek itu.
-
Nota, Adalah bukti pembelian atau bukti penjualan barang yang dilakukan secara tunai.
-
Memo, Adalah perintah pimpinan perusahaan terhadap bagian akuntansi untuk mencatat kejadian-kejadian dalam perusahaan.
-
Kas Bon, Adalah bukti pengambilan uang di kas perusahaan untuk pemakaian sementara.
-
Nota Debet dan Nota Kredit, Nota debet adalah surat pengembalian barang yang tidak sesuai dengan pesanan. Nota kredit adalah surat pemberitahuan yang diterima oleh perusahaan sebagai jawaban atas nota debet pelanggan.
Analisis Bukti Pencatatan
Sebelum bukti pencatatan dicatat ke buku jurnal, terlebih dahulu bukti tersebut dianalisis pengaruhnya terhadap harta, utang dan modal.
Pada perusahaan besar, pencatatan transaksi dengan menggunakan persamaan akuntansi kurang efektif dan dapat menimbulkan kesulitan apabila perusahaan itu semakin berkembang. Untuk mengatasi hal tersebut, perlulah dibuat suatu sistem pencatatan dengan menggunakan mekanisme debet dan kredit. Sistem pencatatan tersebut menggunakan akun (account) yang dapat dikelompokkan atas beberapa kelompok akun, yang terdiri dari harta, utang, modal, pendapatan dan beban.
Dengan adanya aturan mendebet dan mengkredit ini, penambahan dan pengurangan yang terjadi dalam akun yang bersangkutan dapat dinyatakan dengan mendebet atau mengkredit akun-akun tersebut.
-
Jurnal
Jurnal adalah suatu buku harian tempat mencatat semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan secara sistematis dan kronologis, pencatatan dilakukan berdasarkan bukti-bukti dengan menyebutkan rekening yang didebet dan dikredit. Prosesnya disebut menjurnal (journalizing). Berikut ini bentuk jurnal.
Penjelasan kolom-kolom jurnal :
-
Kolom tanggal diisi tanggal, bulan dan tahun.
-
Kolom No. bukti diisi nomor bukti transaksi. Adakalanya kolom ini ditiadakan.
-
Kolom Keterangan diisi nama perkiraan atau akun yang dijurnal.
-
Kolom Ref (referensi) diisi nomor kode akun.
-
Kolom Debet diisi jumlah atau nilai perkiraan yang akan didebet.
-
Kolom Kredit diisi jumlah atau nilai perkiraan yang akan dikredit.
Fungsi jurnal
Fungsi jurnal umum sebagai berikut :
-
Mencatat/record : mencatat semua transaksi dan kejadian atau peristiwa yang mengakibatkan perubahan posisi harta, utang dan modal
-
Historis : mencatat transaksi/kejadian yang telah berlalu secara urut waktu/kronologis
-
Analisis : menganalisis pengaturan transaksi/kejadian terhadap posisi harta, utang dan modal sehingga dapat diketahui akun mana yang bertambah dan berkurang
-
Instruktif : memberikan instruksi atau perintah untuk mencatat (menggolong-golongkan)
-
Informatif : memberikan penjelasan tentang waktu dan peristiwa ekonomi yang terjadi, pengaruhnya terhadap akun yang bersangkutan, nama debitur atau kreditur dan sebagainya
Di dalam menjurnal suatu akun, penambahan atau pengurangan akan diletakkan didebet atau dikredit tergantung dari jenis akunnya.
Berikut ini jenis-jenis transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa yang akan dibuat jurnal.
-
Investasi atau penyetoran modal awal pemilik. Jurnal :
-
Memposting ke dalam buku besar
Pengertian buku besar adalah sebagai alat yang digunakan untuk mencatat perubahan-perubahan yang tejadi pada suatu akun yang disebabkan karena adanya transaksi keuangan.
Buku besar adalah buku yang berisi perkiraan-perkiraan yang mengikhtisarkan pengaruh adanya transaksi keuangan terhadap perubahan sejumlah akun seperti aktiva, kewajiban dan modal perusahaan.
Penting diingat bahwa banyaknya jumlah perkiraan buku besar yang dibutuhkan/dicatat perusahaan berbeda-beda, karena tergantung kepada kekayaan dan keuangan perusahaan, jenis kegiatan, volume transaksi dan informasi yang diinginkan perusahaan.
Kapan penyusunan buku besar ?
Di dalam pembukuan akuntansi, pencatatan buku besar disebut dengan posting, karena buku besar adalah pemindahan akun atau sering dikenal dengan istilah posting dari jurnal umum , jadi pencatatan buku besar adalah setelah jurnal umum .
Akun–akun buku besar dapat digolongkan seperti berikut.
-
Akun Ril (Real Account) adalah akun-akun yang terdapat di dalam neraca, misalnya aktiva, hutang, kewajiban dan modal.
-
Akun Nominal (Nominal Account) adalah akun-akun yang terdapat pada laporan laba rugi, misalnya akun pendapatan dan beban.
Fungsi buku besar antara lain:
-
Sebagai alat untuk meringkas data transaksi yang telah dicatat dalam jurnal (umum).
-
Sebagai alat untuk menggolongkan data keuangan serta dapat untuk mengetahui jumlah atau keadaan rekening (akun) yang sebenarnya apakah ada perbedaan atau tidak.
-
Sebagai dasar penggolongan transaksi yang ada atau telah dicatat dalam jurnal.
-
Sebagai bahan atau informasi untuk menyusun laporan keuangan.
Bentuk Buku Besar
Bentuk buku besar yang diguakan oleh suatu perusahaan juga berbeda-beda disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan. Pada dasarnya bentuk buku besar terbagi menjadi dua yaitu bentuk T dan bentuk skontro.
Langkah yang harus dilakukan dalam proses posting dari jurnal ke buku besar adalah seperti berikut.
-
Yang pertama adalah pindahkan tanggal kejadian yang ada pada jurnal ke kolom tanggal di buku besar yang bersangkutan.
-
Pindah jumlah debet ataupun jumlah kredit ke kolom debet dan kredit pada buku besar yang bersangkutan.
-
Catat nomor halaman jurnal (ref) ke kolom referensi/ref buku besar yang bersangkutan
-
Penjelasan atau keterangan singkat di kolom keterangan pada jurnal bisa dipindahkan sama juga di buku besar.
Pengertian Dan Kegunaan Neraca Saldo
Setelah proses transaksi dipindahkan dari jurnal umum atau buku harian ke akun-akun yang bersangkutan di dalam buku besar, maka jumlah saldo setiap akun dapat dihitung untuk kemudian digunakan untuk menyusun neraca saldo.
“Saldo adalah selisih antara jumlah pada sisi debet dengan jumlah sisi kredit dari suatu akun buku besar”.
“Neraca saldo atau biasa disebut sebagai trial balance adalah kumpulan daftar saldo-saldo akun di dalam buku besar yang disusun pada akhir periode”.
Manfaat Neraca Saldo
Neraca saldo adalah merupakan tahapan yang harus dilalui dalam siklus akuntansi (proses akuntansi). Penyusunan neraca saldo mempunyai manfaat penting diantaranya,
-
Menunjukkan ringkasan dari buku besar , sehingga dapat menjadi sumber informasi sekaligus memudahkan dalam penyusunan laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan neraca.
-
Penyusunan neraca saldo secara otomatis berarti tekah melakukan pengujian keseimbangan jumlah saldo debet dan kredit dalam buku besar.
Prosedur Membuat Neraca Saldo
Sebelumnya telah disinggung tentang proses penyusunan neraca saldo yaitu dengan pemindahan saldo dari buku besar. Penyusunan neraca saldo tergantung dari bentuk buku besar sendiri. Jika buku besar menggunakan bentukstaffel maka, saldo setiap akun dapat diketahui setiap saat.
Jika buku besar menggunakan bentuk skontro atau bentuk T, maka jumlah saldo harus dihitung terlebih dahulu.
Keterbatasan Neraca Saldo
Seperti pada siklus akuntansi diatas, bila neraca saldo yang sudah disusun sudah menunjukkan saldo yang sebenarnya, maka neraca saldo tersebut dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangan. Namun pada kenyataannya, neraca saldo masih belum menunjukkan keadaan saldo yang sebenarnya, dikarenakan beberpa keterbatasan neraca saldo seperti hal-hal berikut.
-
Neraca saldo hanya menunjukkan pada transaksi-transaksi yang sudah dicatat. Namun terkadang di akhir periode, masih ada sejumlah transaksi yang mengakibatkan perubahan pada sejumlah akun. Contohnya, gaji yang belum dibayar, penyusutan asset dsb.
Neraca saldo belum siap digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan kalau masih ada transaksi akrual.
Transaksi akrual ini membutuhkan penyesuaian, dengan begitu neraca saldo baru sudah menyetakan keadaan saldo yang sebenarnya setelah dilakukan penyesuaian di jurnal penyesuaian.
2. Jumlah debit dan kredit di neraca saldo yang jumlahnya sama namun belum menunjukkan kebenaran.
Neraca saldo jumlahnya harus seimbang (balance) antara saldo debet dan kredit, namun keseimbangan itu belum tentu menunjukkan kebenaran.
Hal ini disebabkan oleh:
-
Suatu transkasi yang tidak dicatat sama sekali
-
Mencatat jumlah yang salah pada akun yang benar
-
Mencatat transkasi lebih dari satu kali
-
Kesalahan dalam mencatat akun
Pengertian Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang digunakan untuk melakukan penyesuaian catatan-catatan dengan keadaan atau fakta yang sebenarnya terjadi pada akhir periode.
Jurnal penyesuaian dibuat pada hakikatnya adalah untuk mengadakan penyesuaian atau mengoreksi perkiraan-perkiraan tertentu sehingga mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan biaya yang sebenarnya.
Pencatatan dalam jurnal penyesuaian dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu.
-
Deferral : penangguhan pendapatan dan beban yang sudah dicatat dalam akun.
-
Akrual : pengakuan atas pendapatan dan beban yang masih belum dicatat dalam akun.
Fungsi Jurnal Penyesuaian
Mengapa jurnal penyesuaian dibuat ? Ada dua alasan yang mengharuskan dibuatnya jurnal penyesuaian diantaranya:
1. Keadaan dimana suatu transaksi yang telah terjadi namun informasi ini belum dicatat dalam perkiraan.
2. Keadaan dimana suatu transaksi telah dicatat dalam perkiraan namun saldo perkiraan yang bersangkutan tersebut perlu disesuaikan atau dikoreksi untuk mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
C. Akun – Akun Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan informasi data dari neraca saldo dan data penyesuaian pada akhir periode. Akun – akun yang perlu dibuatkan jurnal penyesuaian adalah:
1. Pemakaian Perlengkapan
2. Piutang pendapatan / Pendapatan yang masih harus diterima
3. Hutang beban / Beban yang masih harus dibayar
4. Pendapatan diterima dimuka/hutang pendapatan
a. Pendekatan Neraca, saat diterima dicatat sebagai akun pendapatan diterima dimuka/hutang.
b. Pendekatan Rugi/laba, saat diterima dicatat sebagai akun pendapatan.
5. Beban Dibayar Dimuka
a. Pendekatan Neraca, saat dibayar dicatat sebagai harta.
b. Pendekatan rugi/laba, saat dibayar dicatat sebagai beban.
6. Piutang yang tak tertagih / Kerugian piutang
7. Penyusutan Aktiva Tetap
8. Persediaan Barang Dagangan, metode ikthisar laba rugi dan HPP.
Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK), menyatakan bahwa laporan keuangan dapat diidentifikasikan secara jelas informasi yang ada di suatu perusahaan. Laporan keuangan meliputi
1. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (statement of income and other comprehensive income).
2. Laporan perubahan ekuitas( statement of change equity).
3. Laporan posisi keuangan (statement of financial position) / Neraca (balance sheet).
4. Laporan arus kas (stetement of cash flow).
5. Catatan atas laporan keuangan.
6. Informasi komparatif.
Laporan keuangan perusahaan jasa memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Menyajikan informasi yang menyangkut posisi keuangan.
2. Untuk memenuhi kebutuhan informasi bersama.
3. Untuk menyatakan apa yang telah dilakukan manajemen.
Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Laporan keuangan perusahaan jasa yang disajikan setiap akhir periode terdiri atas laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan posisi kas (neraca), dan laporan arus kas.
1.Contoh Laporan Laba-Rugi (Income Statement)
Laporan laba/rugi adalah laporan yang menyajikan seluruh pendapatan dan beban dari suau perusahaan dalam satu periode akuntansi. Laporan laba/rugi memiliki dua bentuk penyajian yaitu:
Bentuk Single Step
Bentuk laporan ini jenisnya adalah menjumlahkan seluruh pendapatan dan semua beban yang ada. Kemudian selisih dari pendapatan dan beban adalah diketahui besarnya sebagai laba/rugi perusahaan.
Bentuk Bertahap (Multiple Step)
Pada prinsipnya bentuk yang kedua ini sama dengan bentuk sebelumnya hanya perbedaannya karena adanya pengelompokkan atas jenis pendapatan dan jenis beban. Misalnya pendapatan, antara pendapatan usaha dan pendapatan diluar usaha dikelompokkan tersendiri. Begitupun pada beban, dibedakan pula beban usaha dan beban diluar usaha.
Selisih dari pendapatan dan beban kemudian diketahui sebagai laba/rugi perusahaan.
2. Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)
Laporan perubahan modal / laporan perubahan ekuitas adalah suatu bentuk laporan keuangan perusahaan jasa yang secara khusus menyajikan informasi tentang segala perubahan yang terjadi pada modal/ekuitas suatu perusahaan pada satu periode akuntansi.
Unsur-unsur laporan perubahan ekuitas:
-
Modal awal (pemilik)
-
Laba (rugi) bersih
-
Setoran (penarikan) pemilik
-
Ekuitas akhir
Informasi :
Terjadi penambahan modal apabila: laba lebih besar dari pada pengambilan pribadi (prive). Dan terjadi pengurangan modal apabila:
-
Laba lebih kecil dari prive (pengambilan pribadi)
-
Rugi ditambah dengan prive (pengambilan pribadi).
3. Laporan Posisi Keuangan / Neraca
Laporan Posisi Keuangan atau sering disebut neraca pada perusahaan jasa adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan posisi keuangan yang berupa aset, kewajiban, dan ekuitas (modal) untuk satu periode akuntansi tertentu pada suatu perusahaan.
Berikut adalah unsur-unsur Laporan Posisi Keuangan:
1. Aset
2. Kewajiban (liabilitas)
3. Ekuitas (equity)
Bentuk Laporan Posisi Keuangan yang lazim digunakan adalah dengan 2 bentuk , yaitu:
1. Bentuk skontro
2. Bentuk staffel
Langkah-langkah Penyusunan Laporan Posisi Keuangan:
1. Judul Laporan
Menuliskan keterangan yang terdiri dari:
-
nama perusahaan,
-
nama laporan, dan
-
periode laporan di tengah atas halaman.
2. Isi Laporan
-
Aset disusun sedemikian rupa hingga menurut urutan likuiditasnya
-
Kewajiban harus disusun menurut urutan jatuh temponya
-
Ekuitas harus disusun menurut urutan sifat kekekalannya
Contoh Laporan Posisi Keuangan / Neraca
Bentuk skontro (sebelah-menyebelah) Bentuk T
Neraca dengan bentuk skontro atau bentuk T adalah dengan cara kelompok harta (aktiva) di kolom sebelah kiri , sedangkan kelompok kewajiban dan modal letaknya dikolom sebelah kanan.
Bentuk laporan (Stafel)
Bentuk neraca ini disajikan dengan cara, kelompok harta (aktiva) diletakkan dibagian atas dan kelompok kewajiban dan modal diletakkan dibawahnya.. bentuk ini sering dikenal dengan bentuk laporan/vertical.
4 Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)
Laporan arus kas perusahaan jasa adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi arus masuk dan arus keluar kas dan setara dengan kas.
Kas : meliputi uang tunai atau saldo kas dan rekening giro
Sedangkan setara kas : adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka waktu pendek yang dengan mudah dapat dapat dijadikan/dicairkan menjadi kas.
Yang disesuaikan dengan bisnis perusahaan tersebut. Tujuan dari klasifikasi sendiri adalah untuk memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas.
1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus kas dari aktivitas operasi diperoleh dari transaksi dan peristiwa yang mempengaruhi laba/rugi bersih perusahaan karena berhubungan dengan pendapatan perusahaan. Arus kas dari aktivitas operasi meliputi:
-
penerimaan kas hasil dari penjualan barang atau
-
penerimaan kas dari royalty, fee, komisi, dan pendapatan lain,
-
pembayaran sejumlah kas kepada pemasok barang atau jasa,
-
pembayaran sejumlah kas kepada karyawan,
-
penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya,
-
pembayaran sejumlah kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan,
-
penerimaan dan pembayaran sejumlah kas dari kontrak yang diadakan dan dilaksanakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.
2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus kas dari aktivitas investasi menunjukkan berupa informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas yang berhubungan dengan sumberdaya yang bertujuan menghasilkan pendapatan dan arus kas di masa depan.
Arus kas dari aktivitas investasi meliputi:
-
sejumlah uang muka yang diterima akibat pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (terkecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan).
-
penerimaan kas atas penjualan aktiva tetap (tanah, bangunan, peralatan) aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain.
-
pengeluaran kas yang digunakan untuk pembelian seperti aktiva tetap, aktiva jangka panjang, termasuk didalamnya adalah biaya pengembangan aktiva yang dibangun sendiri oleh perusahaan.
-
perolehan saham dari perusahaan lain atau instrumen keuangan.
-
pembayaran sejumlah kas yang berhubungan dengan futures contracts, forward contracts, option contracts, dan swap contracts, terkecuali pelaksanaan kontrak tersebut untuk tujuan perdagangan (dealing or trading), atau apabila pembayaran tersebut digolongkan sebagai aktivitas pendanaan.
3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Perlunya dilakukan pengungkapan yang terpisah dari arus kas akibat dari aktivitas pendanaan adalah untuk memprediksi klaim (aduan) terhadap arus kas masa depan oleh para penyetor (pemasok) modal perusahaan.
Yang termasuk dalam Arus kas dari aktivitas pendanaan diantaranya:
-
pembayaran kas untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha.
-
penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya.
-
penerimaan kas yang berasal dari saham atau instrumen modal lainnya.
-
pengeluaran kas untuk penarikan atau menebus saham perusahaan kepada para pemegang saham.
-
pelunasan pinjaman.
-
pembiayaan (finance lease) oleh penyewa guna usaha (lessee) Berikut contoh laporan keuangan perusahaan jasa.
Pengertian Jurnal Penutup
Pengertian jurnal penutup adalah pencatatan pemindahan saldo akun akun pendapatan dan beban yang merupakan akun nominal atau sementara seperti ke akun modal melalui ikhtisar laba/rugi dan pemindahan saldo akun prive ke akun modal.
Fungsi Jurnal Penutup
-
Menghitung jumlah laba/rugi dari akun pendapatan dan beban.
-
Me -nol-kan saldo akun sementara ke akun modal untuk pencatatan periode berikutnya.
-
Menghitung modal akhir periode.
Akun – akun yang ditutup
Ada beberapa akun yang biasanya perlu ditutup pada akhir periode yaitu :
-
akun pendapatan,
-
akun beban,
-
akun ikhtisar laba/rugi atau saldo laba/saldo rugi, dan
-
akun prive.
